Senin, 18 Agustus 2008

AKADEMIS ANAK

Cara Mengetahui Kemampuan Akademis Anak

Dalam perkembangannya, setiap anak memiliki kemampuan di bidang tertentu yang terlihat menonjol. Demikian pula halnya dalam bidang akademis. Dalam hal ini orangtua pun berperan untuk membantu anak mengembangkan kemampuannya demi hasil yang optimal dengan memberi bimbingan pada anak-anak dalam memilih program studi nantinya ketika memasuki jenjang SMA atau kuliah. Akan tetapi, hal ini tidaklahsemudah yang dibayangkan.

Berikut ini ada beberapa tips untuk mengetahui kemampuan akademis anak:

1. Melihat hasil akademis anak di setiap akhir semester atau rapor
bisa menjadi salah satu cara mudah untuk menilik hal tersebut.
Nilai-nilai tinggi pada suatu bidang bisa jadi menunjukkan kemampuan
atau besarnya minat anak pada mata pelajaran yang bersangkutan.

2. Mengikutsertakan anak pada test psikologi untuk menilik bakat anak
dengan cara yang lebih komprehensif.
Hasil dari tes tersebut akan menjadi acuan bagi para konseling untuk
memberi arahan yang tepat pada anak. Tidak sedikit yang telah
memanfaatkan hal ini untuk membantunya menentukan jurusan studi yang
tepat. Memilih jurusan studi yang tepat memang tidak bisa dianggap
sepele, mengingat jika salah pilih jurusan akan mempengaruhi performa
akademis.

Namun, tidak tertutup kemungkinan jika dari hasil tersebut terlihat
bahwa anak memiliki kemampuan dalam beberapa bidang. Dalam hal ini
konseling biasanya akan menerangkan secara lebih jelas tentang bakat
dan kemampuan anak. Misalnya, anak memiliki kemampuan di bidang teknik
dan sosial. Bisa saja anak akan diarahkan untuk mengambil jurusan di
bidang teknik untuk program sarjananya. Dan untuk perkembangan yang
lebih sempurna, ketika hendak melanjutkan jenjang pendidikan yang
lebih tinggi (pascasarjana) bisa memilih bidang sosial seperti
komunikasi atau psikologi.

3. Hasil tes psikologi sebaiknya juga berjalan beriringan dengan minat
si anak.
Bakat yang besar tanpa disertai minat biasanya tidak memberi hasil
yang optimal.
Sementara jika si anak memiliki minat, biasanya akan mendorong dirinya
untuk mau belajar lebih keras hingga akhirnya memiliki performa
akademis yang baik.

Itu sebabnya, anak sebaiknya diajak berkomunikasi untuk mengetahui
minat dan keinginannya di masa mendatang. Memberi kebebasan dengan
arahan tepat akan lebih baik daripada hanya memaksakan kehendak atau
cita-cita orangtua yang dulu tidak kesampaian.

Sumber: Rumah Pengetahuan, Klasika Kompas 12 Mei 2008
MADU, SUMBER GIZI BALITA

Balita Anda susah makan? Sebelum menderita kurang gizi, beri dia madu setiap hari. Dari penelitian terbukti, madu bisa menambah nafsu makan, menurunkan tingkat morbiditas terhadap panas dan pilek, di samping itu lengkap kandungan gizinya.Memberi makan anak-anak usia di bawah lima tahun (balita) memang gampang-gampang susah. Kalau si anak punya nafsu makan tinggi, orang tua tidak bakal repot. Diberi makan apa saja balita itu akan menyantapnya dengan lahap. Sebaliknya, anak balita yang bernafsu makan rendah atau susah makan, membuat orang tua sering kewalahan, bahkan hampir kehilangan akal untuk membujuknya makan.

Berbagai jenis makanan dicobakan. Reaksi si anak cuma membuang kembali makanan di mulutnya bila tidak sesuai kesukaannya. Celakanya, makanan kesukaannya justru kurang bergizi. Padahal, variasi makanan sangat perlu. Kalau keadaan ini berlanjut bisa-bisa si anak menderita kurang makan dan kurang gizi, sehingga mudah sakit. Akibat semua itu proses tumbuh kembangnya menjadi tidak normal. Yang paling merisaukan, bila ia menjadi bagian dari generasi tanpa masa depan (lost generation).

Meningkatkan nafsu makan.Untunglah ada hasil penelitian Y. Widodo. Peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi di Bogor ini, tahun lalu membawa kabar gembira bagi para orang tua yang memiliki anak kurang energi protein (KEP). Ia melaporkan bahwa pemberian madu secara teratur setiap hari dapat menurunkan tingkat morbiditas (panas dan pilek) dan memperbaiki nafsu makan anak balita.

Penelitian dilakukan terhadap balita pasien Klinik Gizi, Puslitbang Gizi, yang menderita kurang energi protein (KEP) akibat krismon. Ada 51 balita usia 13 - 36 bulan yang terlibat dalam penelitian. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, pertama Kelompok Madu (25 orang) sebagai sampel, dan kedua Kelompok Sirop (26 orang) sebagai kontrol. Kedua kelompok sama-sama diberi tambahan vitamin B-kompleks dan vitamin C (50 mg).

Indikator yang diamati antara lain data antropometri (umur, bobot badan, tinggi/panjang badan), sosial-ekonomi, recall konsumsi, riwayat kesehatan anak pada saat sebelum, selama, dan sesudah perlakuan sekitar dua bulan.

Hasil penelitian menunjukkan, tingkat morbiditas terhadap panas dan pilek kelompok madu atau sampel menurun, nafsu makan meningkat, porsi dan frekuensi makan bertambah, sehingga konsumsi energi dan protein mereka juga meningkat dibandingkan dengan kelompok kontrol yang mendapat sirop. Sebagian data hasil penelitian dapat dilihat pada


Manfaat kesehatan pemberian madu yang tampak dalam penelitian tersebut antara lain disebabkan oleh dua hal. Pertama, madu merupakan makanan yang mengandung aneka zat gizi sedangkan gula hanya mengandung energi atau kalori. Kedua, madu ternyata juga mengandung senyawa yang bersifat> antibiotik.

Mengandung faktor pertumbuhan
Kandungan gizi utama madu adalah aneka senyawa karbohidrat seperti gula fruktosa (41,0%), glukosa (35%), sukrosa (1,9%), dan dekstrin (1,5%). Karbohidrat madu ikut menambah pasokan sebagian energi yang diperlukan balita.

Kadar protein dalam madu relatif kecil, sekitar 2,6%. Namun kandungan asam aminonya cukup beragam, baik asam amino esensial maupun non-esensial. Asam amino tersebut turut pula memasok sebagian keperluan protein tubuh balita..

Vitamin yang terdapat dalam madu antara lain vitamin B1, vitamin B2, B3, B6, dan vitamin C. Sementara mineral yang terkandung dalam madu antara lain kalium, natrium, kalsium, magnesium, besi, tembaga, fosfor, dan sulfur. Meskipun jumlahnya relatif sedikit, mineral madu merupakan sumber ideal bagi tubuh manusia karena imbangan dan jumlah mineral madu mendekati yang terdapat dalam darah manusia.

Penelitian menunjukkan, madu juga mengandung faktor pertumbuhan. Dilaporkan, stek batang pohon yang dicelupkan dalam madu akan lebih cepat berakar dan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan stek yang ditanam tanpa perlakuan madu.Perbandingan kadar zat gizi madu secara umum terhadap gula pasir dapat


Madu juga mengandung zat antibiotik. Kandungan ini merupakan salah satu keunikan madu. Penelitian Peter C. Molan (1992), peneliti dari Departement of Biological Sciences, University of Waikoto, di Hamilton, Selandia Baru membuktikan, madu mengandung zat antibiotik yang aktif melawan serangan berbagai patogen penyebab penyakit. Beberapa penyakit infeksi berbagai patogen yang dapat "disembuhkan" dan dihambat dengan (minum) madu secara teratur antara lain penyakit lambung dan saluran pencernaan; penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut
(ISPA), batuk dan demam; penyakit jantung, hati, dan paru; penyakit-penyakit yang dapat mengganggu mata, telinga, dan syaraf.

Berdasarkan hasil penelitian Kamaruddin (1997), peneliti dari Departement of Biochemistry, Faculty of Medicine, Universiti of Malaya, di Kualalumpur, paling tidak ada empat faktor yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antibakteri pada madu. Pertama, kadar gula madu yang tinggi akan menghambat pertumbuhan bakteri sehingga bakteri tersebut tidak dapat hidup dan berkembang.

Kedua, tingkat keasaman madu yang tinggi (pH 3.65) akan mengurangi
pertumbuhan dan daya hidupnya sehingga bakteri tersebut merana atau mati. Ketiga, adanya senyawa radikal hidrogen peroksida yang bersifat dapat membunuh mikroorganisme patogen. Dan faktor keempat, adanya senyawa organik yang bersifat antibakteri. Senyawa organik tersebut tipenya bermacam-macam. Yang telah teridentifikasi antara lain seperti polyphenol, flavonoid, dan glikosida.

Takaran minum madu Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari madu, cairan manis yang menjadi cadangan makanan koloni lebah ini harus dikonsumsi secara teratur. Dalam penelitian Widodo tersebut balita sampel diberi madu sebanyak 20 gram setiap hari. Madu tersebut tidak dianjurkan untuk bayi usia 0 - 4 bulan, karena makanan pertama dan yang utama untuk mereka adalah air susu ibunya (ASI). Setelah usia 4 bulan baru boleh diberi madu seiring dengan pemberian makanan tambahan sesuai anjuran.

Menurut Muhilal, 2-3 sendok makan madu 2 X sehari sudah cukup memadai untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuh. Namun untuk penyembuhan atau pengobatan, madu lebih baik dikonsumsi dalam bentuk larutan dalam air karena akan memudahkan penyerapannya di dalam tubuh. Madu tersebut sebaiknya dikonsumsi dua jam sebelum makan atau tiga jam sesudah makan. Selain menambahkan madu pada menu makanan balita secara teratur, tentu saja berbagai upaya kesehatan lainnya seperti pengobatan medis, pemberian makanan tambahan, dan imunisasi umum, harus pula dilakukan. Upaya tersebut akan lebih mempercepat upaya pemulihan kesehatan dan perbaikan gizi balita, terutama yang susah makan, sehingga mereka terhidar kemungkinan menjadi generasi tanpa masa depan.

> (Mohamad Harli, Sarjana Gizi Masyarakat dan
> Sumberdaya Keluarga, IPB)

Jumat, 15 Agustus 2008

Gambar Anak

Hati-Hati Kalau Gambar Anak Selalu Berukuran Kecil



Apakah anak Anda selalu menggambar sesuatu dengan ukuran kecil? Jika jawabannya ya, orang tua perlu waspada. Bisa saja, anak kurang percaya diri lho. Apalagi, jika dia tidak mengangkat pensilnya selagi menggambar. Saran tersebut disampaikan oleh CEO Global Art Indonesia, Alexander K Taslim, saat temu wartawan bersama Nestle Koko Krunch di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran.

"Pengalaman kami selama 10 tahun membuktikan, anak yang disuruh menggambar apel dan hasil gambarnya kecil, biasanya tidak percaya diri. Apalagi kalau tangan dan pensilnya tidak diangkat saat menggambar," ujarnya, Minggu (3/8).

Menurut dia, dengan terus melatih anak menggambar, kepercayaan dirinya akan terus meningkat seiring bertambahnya kemampuan dia. Tidak peduli, lanjut Alex, apakah anak tersebut memiliki bakat menggambar atau tidak.

"Setiap orang itu lahir dengan tujuh kemampuan dasar, salah satunya menggambar. Biasanya yang paling dihormati memang dua kemampuan, yaitu logika dan linguistik (bahasa). Tapi kita berpikir itu sesuai gambar lho. Base on otak kita itu gambar. Misalkan jika ditanya, apa buah kesayangan kita? Kita pasti membayangkan dulu, bukan tulisannya dulu kan?" jelasnya.

Alex mengungkapkan menggambar akan menyinergikan otak kiri dan kanan setiap anak. Pelajaran yang didapat seorang anak dari sekolah mengembangkan otak kiri. Menggambar merupakan salah satu tugas dari otak kanan, sehingga saat anak dilatih menggambar, akan terjadi sinergitas antar kedua bagian otak.

Oleh karena itu, menggambar juga dapat meningkatkan intelegenitas seorang anak. Anak akan lebih mudah menyerap dan menghafal pelajaran dengan pengembangan kemampuan menggambar. Jadi, jangan marah lagi kalau anak Anda suka mencorat-coret tembok.



Diambil dari Kompas.com


TiPe Ibu ManakaH Anda

TIPE IBU MANAKAH ANDA

Peran ibu dalam membesarkan anak-anak memiliki pengaruh yang sangat besar.Bagaimana kepribadian dan cara Anda menjalani hidup dipercaya akan menjadi kerangka saat menjalankan peran sebagai orangtua. Hal tersebut bisa menentukan akan menjadi seperti apa anak-anak saat dewasa nanti dan generasi apa yang akan terbentuk di masa datang. Berdasarkan penelitian global yang dilakukan oleh PT Kimberly-Clark terhadap lebih dari 5.000 ibu dengan bayi sampai anak berusia 3 tahun serta ibu hamil dari seluruh dunia (2.000 di antaranya adalah ibu-ibu di Asia Tenggara, termasuk Indonesia), terungkap enam tipe peranan ibu. Model peranan ibu ini secara luas menjelaskan perbedaan cara pengasuhan ibu secara global, termasuk persepsi mereka mengenai anak dan apa yang terbaik untuk mereka. Walau hanya sedikit wanita yang seutuhnya masuk dalam salah satu tipe peranan, semua ibu akan mendekati satu tipe peranan dan sebagian besar wanita memiliki sifat gabungan antara dua atau lebih peranan.

1. The Playful Mother

Ia spontan, tidak banyak pikiran, suka bereksperimen, trendi, dan hangat. Ia menginginkan anaknya menjadi: selalu ingin tahu, ceria, aktif, suka bereksplorasi, mengejutkan. Sikap menjadi orangtua: sebagai teman bermain sama halnya menjadi ibu, ia mendorong rasa ingin tahu bahkan kenakalan, dan menciptakan lingkungan yang merangsang perkembangan bayi. Di Asia, tipe ibu ini lebih memiliki rasa sayang dan menyenangkan serta tidak banyak pikiran dibandingkan ibu-ibu di negara lain. Di Asia Tenggara terdapat 18,1persen ibu dengan tipe ini.

2.The Natural Mother

Ia ceria, pintar, penuh kasih sayang, dan penyayang. Ia menginginkan anaknya menjadi bahagia, mandiri, terbuka. Sikap menjadi orangtua: Menggunakan pendekatan yang santai dalam membesarkan anak, menunjukkan kasih sayang, mudah bergaul sebagai teman dan ibu.Tipe
ibu ini di Asia ada 22,9 persen dan mereka berjuang untuk membentuk lingkungan yang lebih sempurna bagi anaknya. Mereka juga mendorong anak-anak mereka agar bisa lebih mandiri.

3.The Protective Mother

Ia berhati-hati, rajin, mengabdi, lembut, konservatif, tidak suka risiko.Ia menginginkan anaknya menjadi innocent, lembut, berharga, terlindungi. Sikap menjadi orangtua: Ia ingin menjadi sumber perlindungan dan rasa nyaman untuk anaknya. Anak adalah segalanya baginya. Protective mother di Asia lebih mandiri dan sensitif pada perannya dan lebih terfokus pada anak-anaknya dibandingkan dengan ibu tipe ini di belahan dunia lainnya. Menurut survei ada 15,7 % ibu tipe ini di Asia Tenggara.

4.The Independent Mother
Ia aktif, suka berpetualang, berani, mandiri. Ia menginginkan anaknya menjadi enerjik, sehat, mandiri, selalu ingin tahu, seseorang yang suka berpetualang. Sikap menjadi orangtua: Ia percaya dengan kemampuannya dan bersikap tenang sebagai ibu. Menjadi ibu baginya adalah petualangan yang benar-benar ia nikmati. Tipe ibu ini di Asia berbeda dengan di negara lain karena mereka lebih kompetitif dan terfokus pada perkembangan intelektual anak dan berkeinginan untuk dianggap sebagai ibu yang trendi. Menurut survei ada 12,3 % independent mother di Asia Tenggara.

5.The Ambitious Mother

Ia berorientasi pada tujuan, sukses, gaya, suka menuntut. Ia menginginkan anaknya menjadi lebih besar, lebih baik, satu langkah lebih baik, seorang pemenang. Sikap menjadi orangtua: Disiplin. Bangga bisa memberikan yang terbaik untuk anaknya. Ia mengarahkan impian yang besar dan bekerja keras untuk menyalurkan bakat anak agar sukses di masa depan. Ibu dengan tipe ini ada 16,2 % di Asia Tenggara.

6.The Competent Mother

Ia bertanggung jawab, rasional, berpikiran jernih, teliti, dan selalu memiliki informasi terkini. Ia menginginkan anaknya dibesarkan dengan baik, bersih, dapat tampil, dan menguasai banyak keterampilan. Sikap menjadi orangtua: terencana dengan baik, lingkungan yang sempurna, bangga bila dapat memberikan anaknya permulaan yang baik.Ibu tipe ini di Asia lebih memfokuskan perhatian pada intensitas bermain di atas standar, sementara di negara lain ibu tipe ini lebih fokus terhadap perkembangan intelektual.

Marilah Kita Kaum Ibu MenganaLisa Diri Pribadi Kita, dimakah posisi kita...
Evaluasi diri Untuk MenciptaKan Generasi Robbani...Insyaallah

SALAM GRIYA ANAK

TiPs TersenYuM

Tips senyum
1. Senyum membuat Anda lebih menarik
Orang yang banyak tersenyum memiliki daya tarik.
Orang yang suka tersenyum membuat perasaan orang disekitarnya nyaman dan senang.
Orang yang selalu merengut, cemburut, mengerutkan kening, dan menyeringai membuat
orang-orang disekeliling tidak nyaman.
Dipastikan orang yang banyak tersenyum memiliki banyak teman.
2. Senyum mengubah perasaan
Jika Anda sedang sedih, cobalah tersenyum.
Senyuman akan membuat perasaan menjadi lebih baik.
Menurut penelitian, senyum bisa memperdayai tubuh sehingga perasaan berubah.
3. Senyum menular
Ketika seseorang tersenyum, ia akan membuat suasana menjadi lebih riang.
Orang disekitar Anda pasti akan ikut tersenyum dan merasa lebih bahagia.
4. Senyum menghilangkan stres
Stres bisa terlihat di wajah.
Senyuman bisa menghilangkan mimik lelah, bosan, dan sedih.
Ketika anda stres, ambil waktu untuk tersenyum.
Senyuman akan mengurangi stres dan membuat pikiran lebih jernih.
5. Senyum meningkatkan imunitas
Senyum membuat sistem imun bekerja lebih baik.
Fungsi imun tubuh bekerja maksimal saat seseorang merasa rileks.
Menurut penelitian, flu dan batuk bisa hilang dengan senyum.
6. Senyum menurunkan tekanan darah
Tidak percaya? Coba Anda mencatat tekanan darah saat anda tidak tersenyum
dan catat lagi tekanan darah saat anda tersenyum saat diperiksa.
Tekanan darah saat Anda tersenyum pasti lebih rendah.
7. Senyum melepas endorphin , pemati rasa alamiah , dan serotonin
Senyum ibarat obat alami.
Senyum bisa menghasilkan endorphin, pemati rasa alamiah, dan serotonin.
Ketiganya adalah hormon yang bisa mengendalikan rasa sakit.
8. Senyum membuat awet muda
Senyuman menggerakkan banyak otot ..
Akibatnya otot wajah terlatih sehingga anda tidak perlu melakukan face lift.
Dijamin dengan banyak tersenyum Anda akan terlihat lebih awet muda.
9. Senyum membuat Anda kelihatan SUKSES
Orang yang tersenyum terlihat lebih percaya diri, terkenal, dan bisa diandalkan.
Pasang senyum saat rapat atau bertemu dengan klien.
Pasti kolega Anda akan melihat Anda lebih baik.
10. Senyum membuat orang berpikir positif
Coba lakukan ini : Pikirkan hal buruk sambil tersenyum. Pasti susah.
Penyebabnya, ketika Anda tersenyum, tubuh mengirim sinyal "hidup adalah baik".
Sehingga saat tersenyum , tubuh menerimanya sebagai Anugerah.

Good Luck Cheers Maka Tersenyumlah untuk Buah hati kita....

Gaji Papa Berapa?


Seperti biasa Andrew, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta
terkemuka di Jakarta , tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti
biasanya, Sarah, putri pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membukakan
pintu untuknya. Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.

"Kok, belum tidur ?" sapa Andrew sambil mencium anaknya.

Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga
ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.

Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sarah
menjawab, "Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa ?"

"Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?"

"Ah, enggak. Pengen tahu aja" ucap Sarah singkat.

"Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10
jam dan dibayar Rp. 400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja.

Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji
Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?"

Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar
sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Andrew beranjak
menuju kamar untuk berganti pakaian, Sarah berlari
mengikutinya.

"Kalo satu hari Papa dibayar Rp. 400.000,-untuk 10 jam, berarti satu jam Papa
digaji Rp. 40.000,- dong" katanya.

"Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur" perintah Andrew.
Tetapi Sarah tidak beranjak.

Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian,Sarah kembali bertanya,

"Papa, aku boleh pinjam uang Rp. 5.000,- enggak ?"

"Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini ?

Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah".

"Tapi Papa...."


Kesabaran Andrew pun habis. "Papa bilang tidur !" hardiknya
mengejutkan Sarah. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.
Usai mandi, Andrew nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah di
kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Sarah didapati
sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp. 15.000,- di tangannya.

Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Andrew berkata,
"Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah. Tapi buat apa sih minta
uang malam-malam begini ? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa.

Jangankan Rp.5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih" jawab Andrew

"Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan
kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini".

"lya, iya, tapi buat apa ?" tanya Andrew lembut.

"Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga.
Tiga puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat
berharga.
Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya ada
Rp.15.000,- tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 40.000,- maka
setengah jam aku harus ganti Rp. 20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp.5.000,
makanya aku mau pinjam dari Papa" kata Sarah polos.

Andrew pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil
itu erat-erat dengan perasaan haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan
harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk "membeli" kebahagiaan
anaknya.

" Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseorang kau adalah dunianya "




Kamis, 14 Agustus 2008

JUNk FooD Like Mc Do...KFC,...


Junk food ... responsible for bad behaviour in kids
Published: Today
EATING junk food as toddlers makes kids more badly behaved at school, medics reveal today. Sugary and fatty snacks have been blamed for naughtiness and poor concentration, leading to campaigns for healthier lunches.
But research has now found that if children are given bad diet as young as THREE the damage has already been done by the time they go to school. Studies showed that pupils who had been fed processed grub as toddlers were the worst-behaved in class and performed the worst in tests. The findings emerged from a major study by the University of London’s Institute for Education.
The probe, part of the Bristol Children of the 90s medical research project, looked at data from 14,000 children. It found that those on a junk food diet aged three were less likely to achieve the expected levels of improvement between six and ten.
Dr Pauline Emmett, a nutritionist from the University of Bristol, said: “We are confident that this is a robust association.
“It indicates that early eating patterns have effects that persist over time, regardless of later changes in diet. So it is very important for children to eat a well-balanced diet from an early age if they are to get the best out of their education.”
Advertisement
The study showed that a child’s diet at a later age has less impact on their school performance. Turkey twizzlers, burgers and chips have been blamed for behaviour problems and the Government has spent
millions overhauling school meals following a campaign led by TV chef Jamie Oliver. Many schools have banned junk food completely as a result. Improved meals are expected to boost performance in the classroom.